Arusinfo.id, Pinrang — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang mengadakan pertemuan rembuk stunting di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), Rabu 20 Maret 2024.
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Pinrang, dr Ramli Yunus, mengungkapkan, rembuk stunting merupakan agenda penting yang harus dilakukan oleh pemerintah, untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi stunting di Bumi Lasinrang.
“Nah intervensi penurunan stunting ini, dilakukan secara bersama-sama antara penanggung jawab layanan sektor atau lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” jelasnya.
Pada agenda rembuk stunting tersebut, lanjutnya, disampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan dan stunting.
“Berdasarkan analisis situasi, maka ditetapkan 20 desa/kelurahan yang akan menjadi lokus penurunan stunting ke depannya,” imbuhnya.
Ada pun ke-20 desa/kelurahan tersebut mulai dari Basseang, Salipolo, Batulappa, Kaseralau, Bakaru, Bababinanga, Letta, Tapporang, Tadang Palie, Mattiro Tasi, Ulu Saddang, Sali-sali, Kariango, Wae Tuwoe, Tiroang, Ammasangeng, Lerang, Barang Palie, dan Lembang Mesakada.
Ramli menilai, persoalan stunting tentu perlu upaya terintegrasi untuk bisa diretas. Maka dari itu, perlu komitmen bersama dengan stakeholder terkait lainnya dalam hal intervensi penurunan stunting.
Dan sebagai informasi, agenda rembuk stunting tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Pinrang, Alimin, yang juga merupakan Ketua TPPS Kabupaten Pinrang. Selain itu, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh stakeholder terkait lainnya seperti Dinkes, para direktur RSUD dan juga camat.
