Arusinfo.id, Pinrang — Direktur RSUD Madising, dr Ulianti, angkat bicara terkait video viral menyoal kejadian di rumah sakit yang dipimpinnya.
Ia mengungkapkan, sebetulnya pihaknya menerima pasien terkait dan langsung ditempatkan diperawatan anggrek pada Sabtu siang sekitar pukul 13.00 wita.
“Jadi pasien yang kami terima itu mengeluh nyeri perut dan sesak,” bebernya, Senin 13 Februari 2024.
Dan berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjutnya, juga setelah dilaporkan ke dokter DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan), itu dikeluarkan instruksi untuk dirujuk ke RSUD Lasinrang.
“Nah saat itu juga dilakukan pendaftaran rujukan ke RSUD Lasinrang. Pendaftaran dilalukan melalui aplikasi sistem rujukan terintegrasi (sisrute),” jelasnya.
Selain menanti konfirmasi dari sisrute, Ulianti mengaku, pihaknya juga terus melakukan konfirmasi via telepon ke UGD RSUD Lasinrang terkait pasien yang perlu segera dirujuk.
“Tapi respons dari aplikasi sisrute RSUD Lasinrang belum ada. Jadi kami posisinya hanya bisa menunggu dan melakukan perawatan pasien sampai ada respon dari sisrute,” urainya.
Setelah menunggu dan dilakukan komunikasi secara terus menerus ke UGD RSUD Lasinrang, tambahnya, jawaban baru ada sekitar setengah tujuh pagi.
“Jawabannya itu UGD dan rawat inap sedang full di RSUD Lasinrang. Dokter jaga saat itu pula mengedukasi keluarga pasien untuk dirujuk ke RS lain,” jelasnya.
Ulianti menyampaikan pihak keluarga pasien selanjutnya, berembuk juga mencoba berkomunikasi sendiri dengan RSUD Lasinrang dan akhirnya ada jalan.
“Jam 8 pagi lewat sedikit, kami mendapat konfirmasi ulang dari sisrute dan rujukan kami pun diterima,” jelasnya.
Menyoal supir ambulance yang tidur dan kini viral, Ulianti membantah hal tersebut. Sebab usai mendapat persetujuan rujukan telah diterima di RSUD Lasinrang, persiapan untuk proses rujukan telah dilakukan.
“Perlu saya tegaskan, kalau supir dan ambulance yang baru saja mengantar pasien di Makassar itu sudah tiba pagi-pagi sekali. Kan ini penerimaan rujukan juga agak lama, jadi supir yang baru mengantar tadi istirahat karena kelelahan,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, pihaknya telah menyiapkan alternatif dan telah standby penanggung jawab supir untuk melakukan proses rujukan. Hanya saja, pada saat itu kondisi pasien memburuk.
“Karena kondisi pasien memburuk jadi proses rujukan ditunda dan dilakukan tindakan resusitasi serta perawatan lainnya terlebih dahulu. Pasien dalam keadaan sedang memburuk tidak boleh langsung dibawa,” jelasnya.
Lebih jauh ia menegaskan, jika pihaknya dalam proses penanganan pasien telah melakukan tindakan sesuai dengan SOP yang ada.