arusinfo.id, PINRANG — Dua kader NasDem yang merupakan mantan bupati di Sulawesi Selatan, yaitu Rusdi Masse (RMS) dan Andi Aslam Patonangi akan bertarung untuk kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Daerah Pemilihan III Sulawesi Selatan, termasuk Pinrang. Namun, kondisi ini menimbulkan dilema bagi Bupati Andi Irwan yang juga menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Pinrang.
Andi Aslam dinilai punya kans besar untuk bisa meraup suara besar di Pinrang. Mengingat latar belakang Aslam yang pernah memimpin Pinrang selama dua periode.
Namun kans tersebut bisa saja menipis, jika RMS juga serius menggarap suara juga di Pinrang. Apalagi sebelumnya Pinrang menjadi basis suara yang besar ke RMS saat maju ke DPR RI dan terpilih.
Perebutan suara sesama anggota partai di Bumi Lasinrang ini rawan terjadi. Dan jika melihat posisi RMS incumbent dan posisi sebagai Ketua DPW NasDem Sulsel, kans RMS punya pengaruh yang kuat.
Sebagai informasi, DPT di Pinrang yang ditetapkan KPU Pinrang sebanyak 294.966. Peluang mantan Pj Sekprov Sulsel ini untuk bisa meraih suara banyak bisa terjadi jika RMS memberikan basis suara Pinrang kepada Andi Aslam.
Pakar politik Unhas, Andi Ali Armunanto menilai dengan majunya RMS yang lekat dengan sebutan Bosku dan Andi Aslam sebagai bakal calon DPR RI melalui Dapil III Sulsel meliputi terdiri dari Kabupaten Toraja Utara, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo maka Andi Irwan Hamid sebagai ketua DPD NasDem Pinrang akan mengalami dilema. Bekerja untuk memaksimalkan suara ke RMS atau ke iparnya, Andi Aslam.
“Saya rasa dilema yang dihadapi Andi Irwan. Dia harus bekerja untuk memenangkan dua orang, di mana kedua individu ini memiliki posisi yang penting. Satu sebagai pimpinan partainya, dan yang lain sebagai ipar,” kata Ali Armunanto, Rabu 23 Agustus 2023.
Andi Aslam memiliki peluang besar untuk meraih suara signifikan di Pinrang. Pengalamannya sebagai mantan pemimpin di Pinrang selama dua periode memberinya basis yang kuat di wilayah tersebut. Namun, peluang ini bisa berkurang jika RMS juga memiliki agenda serupa.
“Sejarah membuktikan bahwa Pinrang memiliki potensi suara besar yang mendukung RMS, yang saat maju ke DPR RI pernah mendapatkan dukungan signifikan dari wilayah ini,” bebernya.
Perebutan suara sesama anggota partai di Bumi Lasinrang ini membuka potensi terjadinya dinamika yang kompleks. Melihat posisi RMS sebagai incumbent dan juga sebagai Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan, peluang RMS memiliki pengaruh yang kuat dalam persaingan ini.
“Andi Irwan harus bisa memetakan suara dan memahami karakter pemilih. Sebaiknya dia memiliki peta elektoral dari tahun 2019 sebagai rujukan untuk menggarap potensi elektoral bagi Andi Aslam dan RMS. Karena kalau tidak, bisa saja dia akan kebingungan”, paparnya.
DEAL POLITIK ANDI ASLAM DAN RMS
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS) M Rais Rahmat Razak menjelaskan, perebutan suara antara RMS dan Andi Aslam memang berpotensi terjadi di Pinrang. Namun perebutan itu bisa dihindari jika sudah ada deal antara RMS dan Andi Aslam.
“Kalau info itu (deal RMS memberikan suara di Pinrang kepada Andi Aslam) dalam dunia politik, sudah biasa terjadi dan bahkan kejadian seperti itu bisa saja berulang. Kan yang begini sudah biasa dipertontonkan politisi nasional, yah kita sudah pahamlah, banyak contoh,” tutur Rais Rahmat.
Ketua DPD NasDem Pinrang, Andi Irwan, tentunya dalam posisi berat untuk bisa mendulang suara antara iparnya, Andi Aslam dan RMS sebagai ketua DPW NasDem Sulsel yang identik dengan sebutan Bosku dari kalangan loyalisnya.
“Tinggal tantangan (threat-nya) bagaimana Andi Aslam bisa menjaga loyalisnya di Pinrang, dan berdamai dengan gaya RMS di Pinrang, karena tidak ada pilihan RMS adalah pemegang kekuasaan partai NasDem di Sulsel,” tegasnya.
Rais menjelaskan Andi Aslam tak perlu berkecil hati dengan potensi dukungan ke RMS yang akan lebih kencang, termasuk di Pinrang. Sebab jika suara signifikan, bisa saja RMS akan maju sebagai Sulsel 1 dan Andi Aslam bisa mendapat jatah kursi di DPR RI.
“Asumsinya seperti ini, kalau suara melimpah di RMS dan ini akan menaikkan kepercayaan diri untuk maju di Sulsel 1, toh suara yang berlebih itu juga akan menguntungkan partai dan bisa membuka peluang untuk kursi dua dan tiga,” jelasnya.
Dia pun menegaskan deal politik seperti tersebut harusnya sudah bisa dibicarakan sebelumnya antara RMS dan Andi Aslam. Sehingga rebutan loyalis di daerah bisa tetap menguntungkan.
“Sebelum Andi Aslam maju di NasDem seharusnya yang seperti ini sudah diperhitungkan,” paparnya.